Selasa, 29 Maret 2011

Ternyata Mengurus Beasiswa di Negeri Ini Mahal Kawan

Ternyata mengurus beasiswa di negeri ini mahal kawan . .

Tanggal 3 Maret kemarin tepannya hari Kamis, saya sibuk mengurus beasiswa yang di tujukan kepada Universitas tempat saya kuliah.
Di berkas pengajuan beasiswa di wajibkan melampirkan

- Fotocopy KTM
- Fotocopy KHS
- Fotocopy Rekening Listrik
- Fotocopy PBB
- Fotocopy Kartu Keluarga
- Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua
- Surat Keterangan Kurang Mampu
- Surat Keterangan Berkelakuan Baik

Dan untuk beberapa Berkas saya punya, namun untuk Surat Keterangan Tidak mampu dan Surat Keterangan Berkelakuan Baik yang dikeluarkan oleh Kepolisian setempat saya belum punya.

Untuk mengurus Surat Keterangan Tidak mampu dan Surat Pengantar untuk mengurus Surat Keterangan Berkelakuan Baik , saya harus ke Kelurahan.
Maka jam 09.30 tepat saya dan papa menuju ke Kelurahan yang letak nya agak jauh dari rumah saya.



Ternyata Bapak Lurah terhormat yang saya perlukan tanda tanggan nya belum datang di karenakan ada upacara (katanya), jadi saya menunggu bapak wakil lurah untuk mengurus berkas tersebut.
Sampai jam 10.30 bapak wakil Lurah belum datang juga. Saya heran, beginikah pelayanan masyarakat yang didapatkan oleh masyarakat?
Kami harus menunggu sekian lama dulu, menunggu ketidak tepatan hadir lurah yang harusnya masuk dari jam 08.00 pagi tadi.



Setelah laamaaaaaa bapak wakil lurah pun datang dan berkas saya baru bisa di urus..
Dan akhirnya untuk 2 lembar surat pengantar keterangan berkelakuan baik dan surat keterangan tidak mampu , saya dikenakan biaya sebesar 15 ribu rupiah.
Saya juga tidak tahu untuk apa uang itu, padahal logikanya kelurahan adalah tempat pelayanan masyarakat. Dan yang bekerja di kelurahan pun telah digaji oleh pemerintah.

2 lembar kertas tersebut dikenakan biaya 15ribu jadi @7500 ribu.
Padahal itu merupakan pernyataan tidak mampu, bagaimana jika mereka yang benar-benar tidak mampu ingin mengurus surat tersebut.
Jumlah uang 15ribu, untuk ukuran mahasiswa adalah sudah banyak (ongkos PP bus saja bisa untuk 3 hari) .







Setengah rela saya pun menyelesaikan transaksi tersebut, lalu bergegas ke POLTABES Palembang untuk mengurus Surat Keterangan Berkelakuan Baik.
Ternyata di sana pun tak jauh berbeda dengan di kantor lurah.
Saya harus merelakan uang sebesar 30ribu. 10ribu untuk biaya cap jari, dan 20ribu biaya untuk memasukkan berkas.



Jadi total uang yang harus saya keluarkan demi berkas Beasiswa saya terlengkapi sebesar 45 ribu rupiah.

Perlu di tekankan disini bahwa saya adalah mahasiswa. Dan saya membutuhkan surat-surat tersebut guna meringankan biaya kuliah saya.
Namun belum apa-apa saya sudah “tekor” duluan.
Mengapa Pungli (Pungutan Liar) masih “trend” di mata pelayanan masyarakat?
Apa karena gaji mereka terlalu kecil di bandingkan masyarakat yang butuh Surat Keterangan Tidak Mampu, sehingga mereka mencari penghasilan sampingan.

Yahh, sebenarnya kritik-kritik sejenis tentang pungli kepada instansi-instansi pemerintah sebenarnya bukan barang baru, cuman masyarakat masih segan mengungkapkan secara terbuka.

Saya percaya, kita bisa merubah menjadi baik …

Semoga

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nah dek... itulah potret pemerintahan di negeri ini..
lain kali biar nak mati dak usah dibayar.. sebab kito dak perlu lagi toleran dengan hal itu.. nah ingatlah itu dek..
sekarang ini sudah tambah ngawur be ... makonyo kito harus kejam .. ingat itu...!!!!!!!!!!

Posting Komentar

Kasih Makan donk . .